Iklan Bawah Header

Penjelasan Cara Mengerjakan Tes Koran Beserta Aspek Penilaian



Tes koran berfungsi dalam psikotes untuk mengetahui karakteristik seseorang. Tes koran ada dua jenis, yaitu Kraepelin dan Pauli. Bagi pembaca yang ingin mengetahui pengertian, syarat, perbedaan kedua jenis tes dan cara mengerjakan tes koran, berikut ulasannya.

Pengertian Tes Koran

Sekilas, pembaca akan menaruh perhatian pada koran atau surat kabar. Padahal yang dimaksud koran ini hanya pengistilahan belaka dan tidak ada hubungannya dengan koran, namun hitungan.

Tes koran sendiri maksudnya adalah tes untuk menguji kemampuan dasar seseorang dalam berhitung cepat. Hal ini ditujukan untuk mengetahui sikap yang bisa dilihat dari seseorang dari bidang pekerjaan akan ditekan, adaptasi, konsistensi, ketelitian, dan defence.

Tes tersebut memiliki soak hanya terdiri dari susunan angka mulai satu sampai sembilan dalam bentuk vertikal atau atas bawah. Cara kerjanya dengan dua angka yang berdekatan di kolom dijumlahkan.

Kemudian dalam waktu tertentu jawaban tepatnya ditaruh di samping. Apabila hasil penjumlahan bilangan puluhan maka harus diisi angka terakhirnya satu digit saja.

Perbedaan Tes Kraepelin dan Pauli

Dilihat dari cara mengerjakannya, tes Kraepelin dikerjakan sama yakni dengan vertikal tetapi dari arah bawah lalu ke atas. Namun, tes Pauli kebalikannya yaitu dikerjakan mulai arah atas menuju bawah.

Dilihat dari waktu pengerjaannya, apabila tes Kraepelin hanya diberikan waktu mengerjakannya antara lima sampai lima belas menit. Berbeda dengan tes Pauli yang dikerjakan dalam durasi lebih lama yaitu satu jam. Biasanya tes Pauli digunakan saat tes psikotes waktu melamar kerja.

Dilihat dari penuh atau tidaknya kolom, tes Pauli harus dikerjakan penuh dalam satu kolom. Baru setelah itu melanjutkan ke kolom lainnya secara urut. Namun, tes Kraepelin tidak perlu penuh kolomnya tetapi harus berganti kolom saat ada instruksi dari pengawas.

Sedangkan apabila dilihat dari penilaian, sebenarnya tidak ada perbedaan dalam tes koran Pauli maupun Kraepelin. Keduanya sama-sama menjumlahkan lima belas lajur yang terdiri dari lima lajur depan, tengah, dan akhir. Kemudian dilanjutkan dengan interpretasi 4 hal yang akan dijelaskan berikut.

Aspek Penilaian Tes Koran

Nantinya tes dilanjutkan dengan interpretasi 4 hal yang begitu penting dan harus diperhatikan dengan benar, Apa saja empat aspek itu? Simak dalam penjelasan berikut ini terkait hasil penilaian:

1. Kecepatan

Penilaian pertama dapat dilihat dari aspek kecepatan. Pada aspek tersebut, seseorang bisa menunjukkan lama kerja dan manajemen waktu ketika melakukan sesuatu.

Indikasinya ketika seseorang dapat menjumlahkan banyak bilangan secara selesai dalam waktu yang terbatas, maka bisa dikategorikan jika orang tersebut dalam tempo yang cepat mampu melakukan sesuatu.

2. Ketelitian

Aspek yang tidak luput dari penilaian pada tes koran adalah ketelitian. Ketelitian mengandung unsur untuk menunjukkan konsentrasi seseorang dalam bekerja.

Bisa diambil kesimpulan jika seseorang dapat skor baik dari jumlah kesalahannya di hasil mengerjakan tes tersebut. Maka dapat dikategorikan sebagai orang dengan ketelitian yang mumpuni.

3. Kestabilan

Berbeda dengan kecepatan dan ketelitian, aspek penilaian tes itu juga mencakup kestabilan. Aspek itu dihasilkan dari pengerjaan tes koran yang menunjukkan stabilnya emosi seseorang.

Pasalnya tidak semua orang sanggup berlama-lama mengerjakan soal hitungan dalam jumlah banyak dan kurun waktu tertentu. Arti stabilitas adalah alat ukur untuk mengetahui emosi orang ketika melakukan tugas tertentu.

4. Ketahanan

Saat bekerja nanti, aspek penting adalah tahan terhadap tekanan yang ada. Maka dalam penilaian tes koran terdapat aspek ketahanan untuk menguji seberapa tahan dalam menghadapi tekanan.

Saat mengerjakan tes biasa muncul tekanan bisa dari waktu singkat pengerjaan sehingga terpacu harus cepat selesai. Bisa pula dari lembar kerja yang berisi hitungan, maupun perintah tugasnya. Ketahanan sendiri untuk melihat kondisi emosi orang.

Dikatakan seseorang sebagai orang yang memiliki kinerja bagus adalah dalam kurun waktu lama dengan situasi penuh tekanan, tetapi performa kerjanya tetap teliti, stabil namun juga cepat.

Cara mengerjakan Tes Koran

Dasar mengerjakan tes koran adalah mengerjakannya sesuai dengan instruksi pengawas. Apakah menggunakan tes Pauli atau Kraepelin, maka gunakan cara dan penjelasan sesuai yang sudah disampaikan di atas. Lalu bagaimana cara mengerjakan tes koran? Berikut ini caranya.

1. Siapkan Semua dengan Matang

Apabila menjadi seseorang yang akan mengerjakan, maka cara mengerjakan tes koran adalah dengan menyiapkan semua dengan matang. Persiapan itu mencakup fisik yang prima, mental kuat, serta teknis bahan dan alat.

2. Jaga Ketenangan Diri

Cara mengerjakan tes satu ini berikutnya adalah dengan menenangkan diri sendiri. Hilangkan rasa grogi dan tidak percaya diri ketika mengerjakan. Kerjakan sebisanya dengan strategi yang sudah direncanakan namun tetap mengikuti pedoman yang berlaku.

3. Tetap Teliti

Salah satu aspek penilaian dalam tes koran adalah ketelitian. Seseorang harus teliti dalam mengerjakan tes yang diberikan. Pasalnya akan menentukan jumlah skor salah dan benar. Apabila tidak teliti, maka bisa jadi penilaian aspek kategori ketelitian kurang.

4. Jaga Konsistensi

Tidak hanya ketelitian, seseorang juga harus konsisten dalam mengerjakan. Meskipun rasa bosan atau jenuh sedang melanda, maka jangan dicampur-adukkan ketika mengerjakan. Dengan begitu, konsistensi diri bisa terukur dengan benar. Ini merupakan cara mengerjakan tes koran yang perlu diperhatikan karena menjadi lah satu aspek penilaian penting.

Itulah penjelasan terkait dengan cara mengerjakan tes koran, pengertian, perbedaan jenis tes koran Pauli atau Kraepelin, dan aspek penilaian. Tentu menjadi informasi yang penting bagi yang akan mengerjakannya. Meskipun begitu, tetap ikuti instruksi yang ada dari pengawas.

0 Response to "Penjelasan Cara Mengerjakan Tes Koran Beserta Aspek Penilaian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel