Iklan Bawah Header

Ekonomi Hijau: Pengertian, Awal Mula, Hingga Penerapannya di Indonesia

Ekonomi Hijau: Pengertian, Awal Mula, Hingga Penerapannya di Indonesia 

Saat ini pemerintah dalam proses mengembangkan sistem Green Growth atau biasa disebut ekonomi hijau. Di mana kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pembatasan pemakaian sumber daya alam dan rendah karbon. Lalu apa pengertian dan manfaatnya, ini ulasannya. 

Apa Itu Ekonomi Hijau?

Anda mungkin sudah sering mendengar istilah Ekonomi Hijau. Dalam United Nations Environment Programme, ekonomi hijau merupakan kegiatan ekonomi rendah karbon, inklusif secara sosial juga bentuk penghematan sumber daya. 

Hal ini tentu berbeda dengan model pembangunan konvensional yang lebih bertumpu pada praktik tidak berkelanjutan. Misalnya dengan menghancurkan dan menguras sumber daya alam. Pasalnya ekonomi hijau sendiri adalah gerakan untuk mengkoordinir pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat kemiskinan, keberlanjutan lingkungan dan lainnya. 

Praktik yang satu ini tidak terlepas dari sebuah harapan untuk memberikan perlindungan pada sumber daya alam serta mengurangi angka kemiskinan. Secara singkat ekonomi hijau bukan hanya menciptakan dampak baik bagi manusia, tapi juga lingkungan dengan sumber daya alamnya. 

Awal Mula Muncul Konsep Ekonomi Hijau

Bukan rahasia lagi kalau setiap tahun manusia terus melakukan pembangunan yang mengeksploitasi alam. Pola hidup manusia modern semacam ini tentu dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lain. 

Berbagai kegiatan ekonomi terkait produksi, distribusi, dan konsumsi membuat peningkatan emisi gas rumah kaca. Hal itu yang menyebabkan area hutan mulai terkikis, keanekaragaman hayati serta berbagai spesies hewan dan tumbuhan mulai musnah. 

Keadaan semacam itu membawa sebuah pemikiran sekaligus pertanyaan kenapa aktivitas ekonomi tersebut terus mengarah pada kerusakan lingkungan. Apalagi dengan adanya konsep sumber milik bersama. Tidak ada pembatasan pemanfaatan sumber daya. 

Mulai dari laut, ikan, danau, hutan, tanah dan sebagainya. Fenomena semacam ini kemudian menarik perhatian para ekonom yang membuat laporan berjudul Blueprint for a Green Economy untuk pemerintah Inggris. Mereka berharap masyarakat lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan yang ramah lingkungan. 

Praktik Ekonomi Hijau di Berbagai Negara

Perlu Anda ketahui bahwa transisi dari kegiatan ekonomi konvensional menuju Green Growth membutuhkan waktu tidak sebentar. Apalagi dengan banyaknya kegiatan yang masih mengandalkan gas batu bara. Kendati demikian bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Beberapa negara telah membuktikannya.

1. Korea Selatan

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan negara Korea Selatan yang terkenal dengan drama dan musiknya. Ternyata negara ini mengadopsi strategi nasional untuk perencanaan jangka panjang pada periode 2009 - 2013. Proses tersebut dimulai dengan mengalokasikan 2% dari GDP untuk investasi di sektor energi terbarukan. 

Bahkan, Korea Selatan juga berupaya membantu negara berkembang lainnya dalam mengembangkan pembangunan hijau. Program tersebut memiliki nama Global Green Growth Institute. 

2. China

Negara dengan penduduk terpadat di dunia nyatanya menjadi wilayah yang paling berinvestasi dalam sektor energi terbarukan. Bukan omong kosong belaka, sudah banyak masyarakat di China dengan kapasitas angina yang terpasang sebanyak 64% pada 2010 lalu. 

Bahkan negara ini didapuk menjadi negara dengan kapasitas tenaga surya terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 139 GigaWatt. Bahkan China juga merencanakan untuk menambah kapasitas energi tenaga surya tiga tahun lebih awal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agensi Energi Internasional (IEA)

Green Ekonomi di Indonesia

Setelah membahas mengenai kedua negara berpengaruh dalam Green Growth, lalu bagaimana dengan Indonesia. Sebelumnya perlu Anda tahu bahwa untuk menciptakan green economy rendah karbon. 

Pemerintah hendak menargetkan net zero emission di tahun 2060 mendatang. Kendati demikian program ini membutuhkan dana sampai Rp 28 triliun. Pengeluaran paling banyak terjadi pada sektor transportasi serta energi.  

Saat ini, untuk memulai ekonomi hijau Indonesia memanfaatkan gelombang laut, panas bumi, angin, air, bioenergi, dan panas matahari. Rencana ini juga selaras dengan munculnya Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2022 yang berkenaan dengan proses mempercepat dalam mengembangkan energi terbarukan sebagai sumber energi listrik.

Manfaat Green Growth Bagi Indonesia

Setelah membahas mengenai peraturan presiden di atas, pemerintah rencananya akan mempensiunkan PLTU. Oleh sebab itu proses pengurangan harus segera dimulai. Di samping itu perencanaan ekonomi hijau ini memiliki manfaat dalam berbagai aspek, yaitu:

1. Menambah Lapangan Kerja

Seiring waktu teknologi mulai banyak mengambil alih tenaga manusia. Di sisi lain penggunaan energi tak terbatukan juga makin meningkat. Tidak sesuai dengan konsep ekonomi hijau. Jadi, jika program ini berhasil, maka dapat menciptakan lapangan kerja 7 - 10 kali lipat daripada investasi konvensional. 

Penggunaan mesin berkurang, jadi sangat membutuhkan tenaga manusia. Pasalnya, pekerjaan di sektor ekonomi hijau lebih banyak menggunakan kinerja manusia atau padat karya. 

2. Meningkatkan Produk Domestik Bruto

Green economy memang punya dampak baik dalam berbagai sektor. Salah satunya adalah meningkatnya produk domestik bruto sampai Rp 638 triliun di 2030.

3. Pengurangan Limbah

Efek kegiatan manusia yang terlalu mengandalkan energi batu bata, membuat gas emisi rumah kaca meningkat. Dengan adanya perencanaan green growth, dinilai dapat mengurangi 18% - 52% limbah pada 2030 mendatang. 

4. Peoduksi Pangan Stabil

Selanjutnya adalah soal ketahanan pangan. Di mana program ekonomi hijau ini membuat ketahanan pangan nasional menjadi lebih baik. Nah, jika kegiatan ini terus berlangsung maka makin memperkuat ketahanan pangan akibat perubahan iklim. 

Pasalnya perubahan iklim yang tidak menentu memberikan efek negatif terhadap hasil tani maupun laut. Boleh jadi petani gagal panen atau nelayan yang tidak bisa menangkap ikan akibat cuaca buruk dan tidak sesuai prediksi. 

Itulah berbagai hal mengenai ekonomi hijau. Mulai pengertian, penerapannya di beberapa negara. Sampai prosesnya di Indonesia. Kesimpulannya, ekonomi hijau punya banyak manfaat untuk masyarakat maupun lingkungan.

0 Response to "Ekonomi Hijau: Pengertian, Awal Mula, Hingga Penerapannya di Indonesia "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel