Iklan Bawah Header

5 Sektor Berpengaruh dalam Penerapan Ekonomi Sirkular

5 Sektor Berpengaruh dalam Penerapan Ekonomi Sirkular

Pada dasarnya ekonomi sirkular mengacu pada kegiatan produksi dan konsumsi jangka panjang atau selama mungkin. Hal ini tentu berbeda dengan ekonomi linier yang memiliki skema ambil - produksi - buang. Lalu apa itu ekonomi sirkular dan apa dampaknya bagi dunia.

Pengertian Ekonomi Sirkular

Bukan rahasia lagi kalau bumi sedang mengalami perubahan iklim akibat ulah tangan manusia. Menurut EPA atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika model ekonomi semacam ini dapat memperlambat efeknya. 

Ekonomi sirkular sendiri merujuk pada sistem yang tujuannya menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan serta sumber daya selama mungkin. Dengan begitu jika dilakukan berkepanjangan dapat meminimalkan kerusakan sosial akibat pendekatan ekonomi linier. 

Hal itu juga berarti bahwa kegiatan ekonomi ini berkenaan dengan pengelolaan limbah serta banyak melakukan daur ulang. Namun Tidak hanya itu, ekonomi sirkular juga mencakup seluruh kegiatan ekonomi. Mulai dari efisiensi penggunaan sumber daya sampai mengurangi emisi karbon. 

Penerapan Ekonomi Sirkular

Menurut data, selama ini ekstraksi dan pemrosesan sumber daya menjadi salah satu penyumbang emisi karbon. Dengan menerapkan ekonomi sirkular harapannya dapat mengubah cara pandang manusia mengenai penggunaan sumber daya. Mulai dari bahan baku, produksi, dan pembuangan. 

Oleh sebab itu berbagai sektor industri juga sedang berupaya menerapkan sistem ini. Misalnya perusahaan furniture yang mempunyai program buy back. Ada juga usaha makanan cepat saji yang menggunakan kemasan daur ulang. 

Di negara tetangga yakni Thailand perusahaan manufaktur berbasis di Bangkok, Indorama Ventures. Perusahaan tersebut telah memproduksi sekaligus mendaur ulang polietilen tereftalat yang merupakan bahan mentah untuk kemasan makanan dan botol plastik. 

Perbedaan Ekonomi Sirkular dan Ekonomi Hijau

Secara tujuan, ekonomi sirkular dan ekonomi hijau memang memiliki misi yang sama yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta memenuhi kewajiban terhadap lingkungan dan sosial. Kendati demikian kedua sistem ekonomi ini memiliki fokus berbeda. 

Kegiatan ekonomi hijau lebih kepada pertumbuhan ekonomi yang tetap memperhatikan efisiensi penggunaan sumber daya alam serta kesimbangan ekologi. Supaya dapat terus berkelanjutan dan tidak habis seiring dengan berlalunya zaman. 

Sedangkan ekonomi sirkular juga memiliki tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hanya saja fokusnya adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Caranya adalah dengan memulihkan serta meregenerasi produk dan bahan. 

Konsep Ekonomi Sirkular di Indonesia

Menerapkan ekonomi sirkular dinilai penting sebab berkenaan dengan keadaan ekonomi di masa mendatang. Hal jni juga terdapat dalam Tencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 - 2024. 

Ekonomi sirkular ini juga mendukung agar sistem ekonomi hijau tercapai. Di mana salah satu upayanya adalah menekankan ke dalam 5 sektor prioritas. Secara umum, kegiatan ekonomi semacam ini menekankan pada sistem recycle, reduce, reuse dan replace. 

Implementasi ekonomi sirkular di Indonesia diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah yang terbuang. Sebab mengutamakan penggunaan energi terbarukan agar lebih ramah lingkungan. 

Sektor Prioritas Penerapan Ekonomi Sirkular

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa kegiatan ekonomi sirkular menekankan pada 5 sektor prioritas. Diantara kelima sektor tersebut ada tida yang berkaitan erat dengan prinsip ekonomi sirkular. Seperti pengelolaan limbah, pembangunan energi dan pengembangan industri hijau.

1. Makanan dan Minuman

Pertama yaitu perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman cepat saji. Seperti yang Anda tahu bahwa kegiatan usaha semacam ini memerlukan kemasan yang bisa terbuat dari plastik ataupun kertas. Selain itu industri makanan dan minuman berperan besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. 

Karena kontribusi besar tersebut industri ini menghasilkan banyak limbah dan emisi. Limbah berasal dari penggunaan bahan baku sedangkan emisi adalah akibat dari mesin yang digunakan. Oleh sebab itu penerapan ekonomi sikurar dalam bidang ini bisa membawa dampak besar.

2. Tekstil

Perlu Anda ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang masuk dalam 10 besar penghasil tekstil terbanyak di dunia. Oleh karenanya dalam sektor manufaktur industri tekstil bertanggung jawab atas adanya 26% pekerjaan bagi masyarakat. Penerapan ekonomi sirkular dalam bidang ini ternyata menawarkan berbagai keuntungan. 

Misalnya dalam proses produksi, material pakaian harus dihitung dan diproses seefisien mungkin. Pasalnya tekstil sendiri menyumbang 10% jejak karbon secara global. Salah satunya adalah air limbah akibat dari pewarna kain.

3. Konstruksi 

Jika berbicara mengenai limbah produksi, sektor konstruksi mungkin jarang menjadi perbincangan. Sebab hal itu tertutup dengan berita mengenai sampah plastik atau sekedar asap kendaraan. Padahal ada total 30% limbah padat saat terjadi pembongkaran. Bahkan beratnya bisa mencapai 29 ton limbah konstruksi setiap tahunnya. 

Ketika mengadopsi sistem ekonomi sirkular dalam sektor konstruksi. Harapannya adalah membuat kegiatan pembangunan menggunakan material seefisien mungkin. Salah satu contoh penerapannya adalah menggunakan material bangunan tidak terpakai yang masih layak. 

4. Grosir dan Eceran

Sampah selalu menjadi persoalan hangat di negeri ini. Kegiatan usaha dan peningkatan jumlah penduduk menyebabkan volume sampah meningkat. Salah satu yang jadi penyumbang besar adalah dalam industri grosir dan eceran. 

Setiap orang yang membeli membutuhkan kantong belanja yang selama ini lebih ke bahan plastik. Akhirnya pemakaian tidak lama dan menghasilkan limbah. Untuk mengatasinya kini, pelanggan sudah harus membawa kantong belanja sendiri. 

5. Teknologi

Saat ini masyarakat makin lekat dengan dengan perangkat digital. Karena fenomena tersebut pada 2021, masyarakat diperkirakan telah menyumbang 57,4 ton limbah elektronik. Sebagai informasi, penerapan ekonomi sirkular pada bidang elektronik dapat meningkatkan PDB sampai Rp 12,2 triliun pada 2030 mendatang. 

Itulah beberapa hal mengenai sistem ekonomi sirkular dan proses penerapannya di Indonesia. Kegiatan ekonomi semacam ini diharapkan dapat mengurangi limbah sehingga kehidupan jadi lebih tertata.

0 Response to "5 Sektor Berpengaruh dalam Penerapan Ekonomi Sirkular"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel