Penelitian Kualitatif - Pengertian, Ciri, Jenis dan contohnya
Penelitian kualitatif selalu erat kaitannya dengan kegiatan ilmiah pengumpulan data serta bentuk penyajian hasil yang menggunakan kata-kata atau deskripsi. Jenis studi ini mempunyai ciri-ciri, jenis, dan contohnya. Oleh karena itu, jika Anda bergelut di dalamnya maka pahami terlebih dahulu beberapa ulasan mendalam agar ada gambaran yang sesuai.
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah jenis studi yang menggunakan metode analisis sesuai fakta ilmiah. Dengan demikian, studi ini berusaha untuk menghasilkan sebuah teori dari adanya sejumlah fenomena maupun permasalahan tertentu.
Tahapan penelitiannya menggunakan pendapat atau asumsi dasar. Selain itu, peneliti dalam melakukan teknik analisa data tidak perlu menggunakan cara statistik atau berhubungan dengan angka. Proses penafsiran diberikan sesuai kenyataan.
Metode pendekatan penelitian ini masuk ke dalam kategori naturalistik karena mengambil data dari kenyataan alamiah. Selain itu, pada pelaksanaannya tidak membutuhkan manipulasi dan treatment atau perlakuan khusus terhadap objek studi.
Beberapa Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli
Ada sejumlah pendapat dari ahli tentang penelitian kualitatif ini. Walaupun dengan penyampaian yang berbeda, namun makna di baliknya tetap sama. Berikut sejumlah teori dari pakar tersebut:
1. Menurut Sugiyono
Sugiyono memberikan pendapat tentang kualitatif sebagai jenis penelitian yang melakukan pengkajian tentang pandangan partisipan. Studi ini dilaksanakan menggunakan teknik dengan sifat interaktif serta bergantung pada keadaan. Oleh sebab itu, sebuah fenomena berasal dari perspektif objek.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh ahli tersebut, maka bisa menarik kesimpulan. Penelitian kualitatif merupakan studi untuk meneliti keadaan atau fenomena sebuah objek. Proses pengambilan informasi dan data-data lainnya dilakukan secara ilmiah dan alamiah.
2. Menurut Sukmadinata
Berdasarkan Sukmadinata, penelitian kualitatif mempunyai dasar konstruktivisme. Maksudnya adalah memiliki asumsi tentang kenyataan yang menggunakan dimensi banyak, pertukaran pengalaman sosial, serta proses interaktif untuk kemudian melakukan interpretasi.
Baca juga: Pengertian penelitian kualitatif menurut para ahli
Dalam proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, maka seorang peneliti mempunyai keyakinan bahwa maknanya bisa berubah-ubah atau dinamis. Interpretasi tersebut harus melalui tahap telaah mendalam dari objek studi lewat interaksi sosialnya.
3. Menurut Kirk dan Miller
Menurut dari kedua ahli ini, penelitian kualitatif merupakan sebuah kebiasaan dalam ilmu pengetahuan sosial. Tradisi ini memiliki sifat fundamental sehingga sangat dipengaruhi oleh perspektif manusia sehingga menghadirkan sebuah makna berhubungan dengan komunitasnya tersebut.
Dari pengertian tersebut, kemudian bisa dipahami jika penelitian kualitatif sangat bergantung pada sudut pandang manusia terhadap fenomena di lingkungannya. Semua hal yang menjadi sajian data mempunyai istilah-istilah tertentu berkaitan dengan masalah pada ranah sosial tersebut.
B. Tujuan penelitian kualitatif
Dengan merujuk pada sejumlah pengertian sebelumnya, maka bisa menemukan tujuan dari penelitian kualitatif ini. Secara umum, terdapat dua maksud dari studi menggunakan persepsi atau pandangan subjektif manusia. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Menghasilkan Teori
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori atau generate the theory. Berdasarkan pengamatan-pengamatan tentang suatu fenomena, kemudian melakukan penyusunan rumusan masalah.
Penelitian kualitatif menggunakan sebuah prosedur untuk melakukan analisa secara teoritis. Hal ini kemudian sejalan dengan tujuannya menghasilkan sebuah teori. Dengan sudut pandang subjektif setiap peneliti, maka kemudian mampu membuat definisi sendiri.
2. Memeriksa Sebuah Fenomena
Berikutnya adalah tujuan antara yang dicapai dari penelitian kualitatif yaitu menjelaskan suatu fenomena atau keadaan. Caranya ialah dengan mengumpulkan serta melakukan analisa data yang relevan secara teoritis. Maka dari itu, membutuhkan teori maupun fakta pada studi terdahulu.
Dalam upaya menjelaskan teori tersebut, maka peneliti harus menyajikan data-data secara lebih lengkap dan terperinci atas suatu topik tertentu. Biasanya akan menemukan gap atau celah yang mana bisa menjadi pelengkap atas fakta temuan terdahulu.
C. Ciri-ciri penelitian kualitatif
Studi kualitatif mempunyai perbedaan dengan pendekatan kuantitatif. Oleh karena itu, kemudian bisa mencermati dan memahami sejumlah karakteristiknya. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa ciri-ciri dari studi ini:
1. Data Berupa Deskripsi Rinci
Proses penemuan data dalam penelitian kualitatif memerlukan waktu cukup lama. Hal ini tentu saja juga membutuhkan jangka periode tertentu hingga semua informasi terkumpul. Setelah itu, peneliti akan melakukan analisis menggunakan teknik deskripsi alami secara nyata dan terperinci.
Data-data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif mempunyai ciri berupa narasi tentang suatu kejadian atau fenomena tertentu. Melalui tahapan analisa, kemudian akan berlanjut pada proses interpretasi menurut pandangan peneliti sesuai konteks studi tersebut.
2. Sistem Dinamis
Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa fenomena atau kejadian dalam kehidupan cenderung terus berubah-ubah. Hal inilah kemudian menjadikan sebuah penelitian kualitatif mempunyai sistem dinamis sehingga berbagai unsurnya memiliki ciri terjadinya perubahan. Dengan begitu, tidak bisa selalu tetap.
Perubahan ini meliputi subjek penelitian, alat untuk menggali informasi, sumber data, data-data yang terkumpul, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, hasil studi akan sangat tergantung oleh kebutuhan dari si peneliti itu sendiri.
3. Mempelajari Suatu Fenomena Lebih Mendalam
Jika melihat kembali tujuan dari penelitian ini, maka akan mengetahui jika proses pengamatan sebuah fenomena terjadi secara sangat mendalam. Peneliti berusaha menggali informasi serta fakta-fakta dalam rangka menemukan kebenaran. Hal tersebut bisa berupa logis dan kausal.
Tujuan ini tentu saja sangat berbeda dengan kuantitatif yang lebih menggunakan penafsiran data-data berupa angka atau grafik. Sedangkan, kualitatif akan mencari tahu kebenaran secara mendalam sehingga bentuk interpretasinya berupa deskripsi maupun narasi rinci.
4. Analisis Bersifat Induktif
Metode penelitian kualitatif menggunakan cara berpikir secara induktif. Maksudnya adalah melihat suatu fenomena dengan pandangan khusus menuju interpretasi umum. Dari hal ini kemudian bisa dipahami jika masalah atau topik muncul bukan dari teori maupun hipotesis, melainkan dari pemahaman suatu kondisi.
Berbeda dengan kuantitatif yang mempunyai tujuan melakukan tes teori, maka wajib untuk berangkat ke lapangan membawa teori tersebut. Sedangkan, kualitatif mempunyai pola pikir induktif dengan tujuan untuk menghasilkan teori substantif / generating theory.
D. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Dalam metode pendekatan penelitian kualitatif terdapat sejumlah jenis yang bisa Anda lakukan dengan berbagai tujuan. Berikut adalah penjelasan tentang sekumpulan studi tersebut.
1. Penelitian Biografi
Penelitian biografi mempunyai fokus pada individu. Metodenya ialah menggali berbagai sudut kehidupan seseorang yang menarik, khas, serta mampu memberikan manfaat untuk orang lain. Dari kegiatan studi ini, maka dapat memberikan self-assessment untuk bisa merubah hidup diri sendiri.
Dalam melakukan penelitian ini, maka penulis harus melewati sejumlah tahapan. Peneliti bisa memulainya dengan mencari kisah hidup seseorang secara objektif. Kemudian, lakukan penggalian data lengkap dan detail. Setelah itu, Anda dapat melakukan pengolahan data dan menyajikan hasil yang baik.
2. Penelitian Fenomenologi
Seperti namanya, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengungkapkan fenomena-fenomena yang terjadi. Dalam melihat sebuah masalah, peneliti memahami berbagai aspek secara subjektif dari perilaku para subjek studi. Data-data digali dengan memberikan makna serta interpretasi kondisi tersebut.
Proses penggalian data dalam penelitian ini menggunakan sejumlah metode, seperti wawancara mendalam. Tidak hanya itu, peneliti juga dapat memakai sejumlah teknik lainnya misalkan dengan datang langsung mengamati sebuah fenomena atau observasi.
3. Penelitian Etnografi
Penelitian etnografi adalah jenis studi kualitatif yang berusaha melakukan pengkajian bentuk serta fungsi bahasa. Hasil dari pengkajian ini kemudian akan digunakan untuk alat komunikasi oleh perorangan dalam suatu kelompok masyarakat.
Jenis penelitian kualitatif tersebut menggunakan metode interpretasi dari sebuah kelompok sosial, sistem kemasyarakatan, serta interaksi-interaksi di dalamnya. Biasanya bisa terdiri atas ritual / tradisi, budaya, serta kebiasaan hidup oleh suatu lingkungan masyarakat.
4. Penelitian Grounded theory (Teori Dasar)
Penelitian kualitatif yang satu ini mempunyai tujuan untuk mencari teori yang telah ada sebelumnya maupun melakukan pengkajian secara mendalam terhadap suatu prinsip atau kaidah tertentu. Setelah itu, peneliti akan membuat interpretasi serta kesimpulan dasar dari teori.
Menggunakan teori dasar ini berarti harus melakukan pengelompokan suatu fenomena ke dalam bentuk yang lebih khusus lagi. Proses pengumpulan data dengan cara tersebut dapat menggunakan sejumlah metode, seperti field study, observasi, dan penilaian kajian induktif, deduktif, dan verifikasi jenuh.
5. Penelitian Studi kasus
Penelitian studi kasus mempunyai tujuan dalam mempelajari sebuah latar belakang, interaksi, serta keadaan tertentu. Dalam menyimpulkan fenomena, peneliti pada kasus ini tidak melakukan interpretasi atau penafsiran secara umum.
Proses penafsiran suatu fenomena peneliti lakukan dengan menyimpulkan dari populasi yang diteliti saja. Dengan demikian, mempunyai fokus yang lebih. Studi kasus dapat berupa kejadian maupun program tertentu di mana memiliki hal menarik untuk kemudian menelitinya.
6. Penelitian Interaksi Simbolik
Jenis penelitian kualitatif berikutnya adalah interaksi simbolik. Ini merupakan model studi yang menggunakan pendekatan fenomenologis atau berdasarkan interpretasi pandangan-pandangan. Pada tahap pengumpulan data hingga penarikan kesimpulan juga memakai model perspektif teoritik.
Penelitian ini lebih menekankan pada perilaku manusia dalam hubungan secara interpersonal, bukan kelompok maupun keseluruhan masyarakat. Dalam studi interaksi simbolik juga menunjukkan interaksi serta tingkah laku tersebut melalui penampilan simbol-simbol beserta artinya.
7. Penelitian Psikologi Lingkungan
Psikologi lingkungan mempunyai kaitan erat dengan manusia. Dalam ilmu ini, sebuah lingkungan menjadi kearifan lokal pada tempat tertentu sehingga juga terkait tentang kebudayaan. Melalui hal tersebut, maka bisa melihat jika alam dunia memiliki pengaruh terhadap kejiwaan.
Menurut sejumlah ahli penelitian, studi ini mempunyai cakupan metode beragam. Contohnya adalah eksperimen laboratorium, studi korelasi, dan eksperimen lapangan. Selain itu, terdapat teknik pengukuran dengan kriteria seperti, berlaku umum, bisa berkembang, serta punya validitas / reliabilitas.
8. Penelitian Histori
Penelitian histori merupakan metode kualitatif yang memiliki fokus terhadap kejadian pada masa lampau. Bentuknya adalah berupa penggalian sumber data maupun saksi-saksi sejarah di mana mereka mempunyai informasi tentang suatu peristiwa tertentu.
Selain itu, penggalian data juga bisa peneliti lakukan dengan berbagai jenis cara, seperti artefak hingga catatan sejarah. Dengan demikian, Anda dapat melihat sebuah ciri khas dari penelitian ini, yaitu berupa waktu kejadian yang sudah lampau serta mampu mengetahui perkembangannya seiring waktu.
9. Penelitian Eksplorasi
Jenis penelitian kualitatif yang satu ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan sebuah definisi atau menjelaskan konsep tertentu. Ranah dari studi eksplorasi adalah bidang sosial. Dengan singkatnya, bisa mengambil kesimpulan bahwa desain pengambilan data memiliki hasil akhir berupa jawaban.
Dalam memilih teori, peneliti tidak bisa menggunakan yang terlalu umum atau terlalu spesifik. Hal tersebut justru akan menyebabkan kesulitan dalam merumuskan hipotesis. Maka dari itu, proses eksplorasi berasal dari pengalaman untuk membantu mendapatkan perumusan masalah secara pasti.
10. Penelitian Tindakan/terapan
Penelitian terapan adalah memiliki maksud untuk mencari jawaban atau pemecahan masalah secara praktis. Biasanya peneliti mendapatkan motivasi karena munculnya suatu problem tertentu pada momen-momen tertentu juga. Dengan begitu, ini berangkat dari minat hingga hadir bentuk penyelesaian.
Penelitian terapan mempunyai karakter empiris. Maksudnya adalah karena dalam menggali data menggunakan penerapan pengetahuan dan pengalaman sehingga suatu permasalahan bisa terpecahkan. Studi ini memiliki fokus validitas internal.
11. Penelitian Verifikatif
Pada jenis pendekatan studi kualitatif berikutnya adalah verifikatif. Tujuan dari penelitian yang satu ini ialah untuk membuktikan atau menggunakan suatu kebenaran atas teori atau pengetahuan terdahulu. Dengan begitu, peneliti akan lebih fokus mendapatkan sumber-sumber komprehensif dan detail.
Verifikatif menjadi metode baik untuk meluruskan kekeliruan dan melakukan penyempurnaan atas pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Hal ini bisa mengambil bidang atau topik sangat beragam dari berbagai permasalahan kehidupan manusia.
E. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kualitatif
Dalam melakukan penelitian kualitatif, tidak terlepas dari sejumlah kelebihan dan kekurangannya. Meskipun sama-sama menggali sebuah fenomena dengan mendapatkan data-data, peneliti tetap akan menghadapi keuntungan serta tantangan tersendiri. Berikut beberapa hal yang jadi keuntungannya.
1. Hasil Penelitian Spesifik dan Jelas
Keuntungan pertama dengan melakukan penelitian kualitatif adalah hasil pengolahan data akan lebih spesifik, jelas, serta rinci. Dengan begitu, penjelasan akan suatu fenomena menjadi terang serta memberikan dampak mudah memahami berbagai gejala yang ada.
Penelitian kualitatif yang bersumber dari fenomena, mampu memberikan gambaran serta penjelasan seperti kenyataan. Proses penafsiran data-data menggunakan cara alami serta ilmiah sehingga hasilnya memberikan kejelasan.
2. Dapat Menggunakan Teori yang Ada
Dalam menjalankan sebuah penelitian, tentu tidak bisa terlepas dari penggunaan teori-teori sebelumnya. Pada momen ini, peneliti bisa melakukan eksplorasi dengan memilih dasar pengetahuan dari ahli-ahli tertentu.
Pemanfaatan teori yang ada akan memudahkan dalam mengembangkan suatu metode penggambaran fenomena. Ini juga dapat masuk ke dalam bentuk triangulasi berupa teori, sehingga evaluasinya bisa tergolong valid dan reliabel.
Selain mempunyai kelebihan, penelitian kualitatif juga memiliki sejumlah kekurangan. Dalam hal ini, peneliti, dapat melakukan pemaksimalan beberapa poin penting sehingga hasilnya bisa jauh lebih baik. Berikut adalah penjelasan tentang kelemahannya.
1. Tanggung Jawab Peneliti Sangat Besar
Kekurangan penggunaan metode kualitatif adalah terdapat sebuah tanggung jawab yang besar dari peneliti. Oleh karena itu, penting sekali memahami seluk beluk, teknik pengumpulan data, hingga fenomena yang akan digali.
Tanggung jawab akan hasil interpretasi juga bisa berdampak besar terhadap pandangan pembaca. Dengan demikian, harus mampu menyampaikan informasi oleh informan sebaik mungkin. Jangan sampai melupakan juga beberapa fakta yang ada di lapangan (real).
2. Mempunyai Dasar Berupa Asumsi / Pendapat
Penelitian kualitatif mempunyai dasar berupa asumsi atau anggapan saja. Dengan begitu, ketika mendapatkan informasi dari narasumber biasanya tidak sesuai fakta hingga terkadang sangat menyimpang. Hal ini bisa mengakibatkan informasi menyesatkan.
Data-data yang berasal dari asumsi peneliti sendiri juga tidak terlepas dari risiko berupa asumsi semata. Maka dari itu, penting sekali melakukan penelitian ini secara mendalam supaya terhindar dari kesalahpahaman hingga menyesatkan.
Demikian ulasan lengkap tentang penelitian kualitatif mulai dari pengertian hingga kelebihan serta kekurangannya. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Penelitian Kualitatif - Pengertian, Ciri, Jenis dan contohnya"
Post a Comment