Iklan Bawah Header

Jenis-jenis Penelitian Beserta Contohnya

Penelitian selalu identik dengan aktivitas ilmiah, data, objek, serta strategi tertentu. Kegiatan ini juga berkaitan erat tentang tugas akhir mahasiswa. Bahkan, ada banyak sekali tujuan serta jenis-jenis penelitian beserta contohnya dari riset tersebut dan semuanya itu mempunyai metode tersendiri.

Jenis-Jenis Penelitian Beserta Contohnya

Dalam mengadakan sebuah penelitian tentu saja harus mempersiapkan berbagai keperluan. Salah satu yang paling penting adalah mengetahui jenis riset tersebut sehingga mampu melaksanakan kegiatan secara lancar serta hasil memuaskan. Berikut penjelasan tentang macam-macamnya:

A. Penelitian Berdasarkan Fungsinya

Jenis penelitian pertama adalah berdasarkan fungsinya. Dalam praktiknya, kemudian terdapat dua kegunaan secara umum yakni mengembangkan ilmu pengetahuan serta melakukan perbaikan. Dari hal tersebut lalu terbagi jadi dua macam. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Penelitian Dasar atau Murni

Penelitian dasar atau basic research memberikan peran penting karena mampu membuat teori semakin kaya. Oleh karena itu, jenis ini mempunyai tujuan dalam pengujian teori untuk kemudian menghubungkan hasilnya kepada proses kepentingan praktik ke dalam lapangan secara nyata.

Jenis teori yang peneliti gunakan bisa berasal dari pengalaman atau bukan. Jika mendapatkan dukungan dari kenyataan maka disebut sebagai hukum ilmu. Pada macam basic research tidak menggunakannya sebagai pemecah masalah sosial, melainkan meningkatkan metodologi ilmiah.

Baca juga: Etika dalam penelitian yang perlu anda ketahui

Penggunaan penelitian murni mempunyai dasar atas keingintahuan suatu fenomena atau aktivitas tertentu. Kemudian, studi tersebut juga terlaksana tanpa ada keinginan untuk memikirkan sebuah hasil praktis yang mana bisa memberikan manfaat terapan secara nyata.

2. Penelitian Tindakan atau Terapan

Penelitian terapan mempunyai fokus dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, dalam pelaksanaanya, memanfaatkan teori-teori ilmiah. Cakupan bidangnya bisa sangat beragam dengan penyuguhan bahasa yang sesuai pada bagian aspek tersebut.

Dalam melakukan penelitian terapan, akan mendorong terjadinya research secara lebih lanjut pada masa mendatang. Manfaat dari kegiatan tersebut bisa berpengaruh besar terhadap cara pandang atau berpikir manusia pada bidang tertentu. Namun, itu membutuhkan periode cukup lama.

Secara singkatnya, kemudian bisa menarik kesimpulan jika penelitian ini mempunyai maksud memberikan solusi akan suatu masalah. Cakupan kasusnya yang beragam akan membantu masyarakat luas. Dengan begitu, mampu menjadi sebuah solusi untuk kemudian mengembangkannya lebih baik.

B. Penelitian Berdasarkan Tingkat Kealamiahan Tempat Penelitian

Merujuk pada tempat penelitian ini menunjukkan tentang bagaimana sebuah masalah tersebut ada pada tempat tertentu serta cara mengatasinya. Dalam hal ini, dapat terbagi menjadi tiga jenis, yakni eksperimen, survey dan naturalistik. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Penelitian Eksperimen

Seperti namanya, mendengar tentang penelitian ini berarti merupakan sebuah pengumpulan data yang mana peneliti sengaja melakukan manipulasi terhadap variabel supaya saling mempengaruhi variabel tersebut. Memanipulasi bukan berarti menipu, tetapi mempunyai kendali / kontrol dalam menatanya.

Melakukan penelitian eksperimen mempunyai tujuan mengetahui hubungan cause-effect dari variabel. Dengan memberikan treatment atau perlakuan tertentu, maka variabel lainnya bisa terpengaruh sehingga tercipta sebuah hasil tertentu. Dalam research ini juga dikenal istilah control dan experiment group.

Penelitian eksperimen masuk ke dalam metode kuantitatif karena dalam pengolahan datanya menggunakan statistika. Selain itu, jumlah variabelnya juga bisa sangat beragam serta terbagi menjadi dua, yakni independen serta dependen.

2. Penelitian Survey

Penelitian survei merupakan jenis pendekatan ilmiah yang berfungsi mengambil data dari subjek atau populasi besar. Dari kumpulan tersebut, kemudian akan mengambil sampel. Tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik umum atau gambaran dari kelompok besar masyarakat.

Dalam melakukan penelitian survei, bisa dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok. Sejumlah contohnya antara lain, survei sekolah, analisa pekerjaan, analisa dokumen, survei tentang pendapat publik akan suatu isu atau topik, community survey, serta masih banyak lagi lainnya.

Ada sejumlah tipe dari penggunaan metode penelitian survei ini. Sebagai contoh eksploratif, deskriptif, penjelasan dan lainnya. Dalam melakukan studi menggunakan metode tersebut harus selalu memperhatikan penggunaan data sumber primer.

3. Penelitian Naturalistik

Jenis penelitian ini juga sering disebut atau masuk ke dalam kualitatif. Menggunakan nama naturalistik karena menggunakan ciri research pengumpulan data secara setting alamiah. Dengan begitu, dapat dikatakan tidak ada manipulasi subjek yang hendak diteliti.

Penelitian naturalistik bertujuan mengetahui persepsi, realita, serta penerapan yang terungkap dari proses pemberian pertanyaan. Peneliti selalu menggunakan orientasi proses sehingga dapat mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti perilaku siswa, penyembuhan pasien, dan lainnya.

Proses pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sehingga mendapatkan kredibilitas, reliabilitas, serta validitas. Kemudian, dalam analisisnya memakai metode dengan sifat induktif serta berorientasi makna.

C. Penelitian Berdasarkan Sifat dan Jenis Data

Pada jenis berikutnya adalah tentang penelitian berdasarkan sifat serta jenis datanya. Dalam mengambil data-data di lapangan, peneliti dapat menggunakan beberapa macam pendekatan, yaitu opini, empiris, serta arsip. Berikut adalah penjelasan lengkap dari ragam tersebut.

1. Penelitian Opini

Sama dengan namanya, penelitian opini mengambil data-data yang berasal dari pendapat para responden. Ini bisa meliputi perorangan maupun kelompok. Dalam penerapannya, jenis research tersebut mempunyai tujuan untuk mengetahui pandangan, persepsi, dan tanggapan subjek akan sebuah masalah atau kondisi.

Dalam mendapatkan data-data yang peneliti butuhkan, maka dapat menggunakan sejumlah metode, salah satunya ialah survei. Selain itu, agar lebih detail serta mendalam, juga bisa memakai teknik wawancara / interview. Pembuatan pertanyaan harus jelas sesuai masalah atau topik.

Metode opini biasanya digunakan oleh seorang ahli untuk mengumpulkan pendapat dari suatu kelompok masyarakat. Titik fokusnya adalah pada satu masalah yang jelas, menerima semua gagasan, tidak menyangkalnya, serta kemudian mengelompokkan persepsi tersebut.

2. Penelitian Empiris

Empiris merupakan pemerolehan suatu hal berasal dari pengalaman diri sendiri dalam kasus ini adalah peneliti. Pada penelitian empiris, mempunyai tiga bentuk, yakni studi kasus, lapangan, dan laboratorium. Biasanya untuk memperoleh data, menggunakan teknik observasi atau pengamatan.

Jika peneliti memilih menggunakan bentuk studi lapangan, maka dapat menggunakan sejumlah teknik serta peralatan pendukung. Hal ini juga berlaku untuk pengumpulan data penelitian laboratorium yang mana bisa memakai simulasi mengandalkan kecanggihan teknologi, seperti komputer.

Hasil dari penelitian empiris merupakan pengalaman peneliti ketika sedang melakukan proses pengkajian suatu topik. Melalui penggunaan sejumlah metode serta peralatan maka akan menjadi pendukung sehingga data-datanya bisa valid dan reliabel.

3. Penelitian Arsip

Arsip merupakan kumpulan data yang disimpan serta dapat berupa fakta-fakta penting. Ada tiga jenisnya, yaitu primer, sekunder, dan fisik. Data-data rekaman asli langsung dari perekamnya masuk ke dalam kategori primer, sebagai contoh adalah informasi dalam sebuah perkantoran.

Pada arsip sekunder, maka berisikan rekaman oleh orang lain. Kemudian, pada bentuk fisik mempunyai jejak yang mana dapat dilihat, disentuh, serta dirasakan kehadirannya secara nyata. Contohnya adalah jejak kaki, candi, artefak, serta masih banyak lagi lainnya.

Teknik pengumpulan data pada studi kepustakaan adalah observasi serta scanning. Dalam hal ini, mempunyai ranah yang cukup luas. Topik masalahnya bisa mengacu ke berbagai bidang dengan data-data rekaman, seperti penelitian buku, film, video, dan masih banyak lagi lainnya.

D. Penelitian Berdasarkan Tujuannya

Jenis-jenis penelitian berikutnya juga terbagi berdasarkan tujuannya. Dalam hal ini, peneliti tentu mempunyai ketertarikan akan suatu masalah atau fenomena, entah kemudian ingin mengajarkannya, mencari solusi, atau yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan selengkapnya.

1. Penelitian Deskriptif

Descriptive research merupakan jenis penelitian yang mempunyai tujuan untuk menjabarkan atau mendeskripsikan suatu keadaan secara apa adanya. Dalam melaksanakan studi ini, seorang peneliti tidak melakukan manipulasi serta memberikan treatment atau perlakuan khusus kepada objek.

Masalah yang diangkat dalam penelitian deskriptif mempunyai cakupan kasus secara luas. Kemudian, responden atau populasinya juga beragam. Dalam menyuguhkan data, studi yang satu ini menggunakan kata-kata atau naratif, sehingga tidak ada pengolahan data-data berupa angka.

Langkah-langkah dalam menuliskan penelitian deskriptif bermula ketika melakukan identifikasi terhadap kasus tertentu. Kemudian, merumuskan masalah, manfaat, serta tujuannya. Lakukan pekerjaan pengumpulan data secara terorganisir. Setelah itu, interpretasikan penemuan informasi secara general.

2. Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif mempunyai tujuan untuk melakukan prediksi tentang apa yang mungkin bisa terjadi suatu saat nanti. Ini menggunakan pendekatan-pendekatan ilmiah sehingga proses pengolahan datanya menggunakan hasil analisis mendalam tentang suatu fenomena pada momen sekarang.

Melakukan penelitian prediktif, peneliti menggunakan pendekatan korelasional untuk bisa mencari hubungan dari dua variabel. Selain itu, juga dapat memakai studi kecenderungan yang mana mengetahui perkembangan pada periode tertentu. Contohnya, ada prediksi tentang jumlah penduduk 10 tahun nanti.

Dalam mengetahui apa yang mungkin terjadi pada 10 tahun kedepan, tentu harus melakukan analisa mendalam tentang 10 tahun ke belakang. Hal inilah kemudian akan muncul variabel-variabel yang saling menyatu atau melengkapi satu sama lainnya.

3. Penelitian Eksplanatif

Dalam praktiknya, penelitian eksplanatif mempunyai maksud untuk menjabarkan penjelasan tentang sebuah hubungan atau keadaan tertentu. Topiknya bisa sangat beragam berasal dari kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, evaluasi belajar siswa, pemanfaatan teknologi pembelajaran dan lainnya.

Melihat sejumlah fenomena tersebut, mungkin merasa kurang penting. Namun, ketika terjadi sebuah masalah bersangkutan, bisa diteliti menggunakan pendekatan ini. Korelasi antar variabelnya dapat dilihat dari beberapa perbedaan yang ada. Lalu, terjadi pengungkapan secara sebab-akibat perbandingan.

Dalam akhir tujuan penelitian ini, peneliti tidak akan membutuhkan sebuah teori tertentu. Namun, mereka sudah mempersiapkan sejumlah pertanyaan dalam rangka mengumpulkan data-data primer sebagai informasi awal yang mana sangat penting serta dibutuhkan.

4. Penelitian Ex Post Facto

Penelitian ex post facto didasarkan atas fenomena atau masalah untuk kemudian melakukan peninjauan serta pembelajaran tentang suatu variabel. Studi ini tidak melakukan manipulasi sehingga bebas secara empirik dalam menemukan sebuah jawaban pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Saat melakukan jenis penelitian ini, seorang peneliti akan melakukan tugas menemukan sebab atau suatu latar belakang terciptanya sebuah perbedaan. Hal tersebut, bisa menyangkut berbagai macam permasalahan tingkah laku suatu individu maupun kelompok.

Terdapat sejumlah jenis dari penelitian ini antara lain, studi korelasi dan kausal-komparatif. Expost facto mempunyai sejumlah ciri khas, yakni data terkumpul setelah sebuah fenomena terjadi, menentukan variabel terikat dahulu, bersifat deskriptif, dan tidak bisa menggunakan eksperimen pada kasus tertentu.

5. Penelitian Partisipatori

Arti dari penelitian partisipatori ialah metode studi dalam fokus untuk melihat sejumlah permasalahan pada sejumlah aspek. Sebagai contoh, ekonomi, politik, sosial, dan lainnya. Tujuannya ialah untuk memberikan informasi serta membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya.

Dalam melaksanakan penelitian partisipatori, maka terdapat sejumlah karakteristiknya, seperti adanya program yang memberikan pengkajian secara kontinyu. Kemudian, terdapat evaluasi untuk mengetahui dampak dari program tersebut. Selain itu, ketika penyampaian data harus ada kesimpulan dan saran.

Keunggulan dari melakukan studi partisipatori adalah bisa mengidentifikasikan sejumlah pertanyaan relevan, membuat kelompok tertentu terlibat pada pengambilan keputusan, mampu melahirkan sosok pemimpin dalam tim, hingga membangun kesempatan anggota melakukan keterampilan dan evaluasi.

6. Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan merupakan jenis studi yang bertujuan menghasilkan suatu produk tertentu. Kemudian, peneliti akan melakukan pengujian tentang keefektifannya. Pada proses penciptaan suatu karya bermanfaat, tentu harus melewati sejumlah tahap sesuai kebutuhan

Jenis studi ini banyak sekali diterapkan pada sejumlah bidang, seperti pendidikan, teknologi, ilmu alam, serta lain sebagainya. Peneliti bisa mengembangkan penelitian menggunakan metodologi terdahulu dengan melihat gap. Kegiatan tersebut juga dipengaruhi oleh biaya, waktu, dan sumber daya.

Baca juga: Penelitian pengembangan (r&d) - pengertian, ciri, tujuan, dan kelebihan

Produk dalam konteks penelitian pengembangan bisa berbentuk hardware, seperti buku, alat pengajaran inovatif, modul-modul pendukung, dan lainnya. Kemudian, ada juga berjenis software, contohnya program, perpustakaan digital, bimbingan, manajemen, serta masih banyak lagi.

E. Penelitian Berdasarkan Masalah

Sebelum melakukan sebuah penelitian, tentu harus menentukan sebuah topik. Ini bisa berasal dari fenomena atau problem dari berbagai bidang. Berdasarkan masalahnya, research terbagi ke dalam lima jenis. Di bawah ini adalah penjelasan selengkapnya.

1. Penelitian Histori

Penelitian histori memiliki dasar pengumpulan data-data secara sistematis tentang kejadian di waktu lampau. Tujuannya adalah menguji kebenaran hipotesis mengenai sejumlah kejadian sehingga memberikan manfaat berupa penjelasan serta antisipasi pada masa sekarang.

Studi ini juga dikenal sebagai penelitian sejarah. Banyak sekali alasan untuk memilih menggunakan pendekatan tersebut. Contohnya antara lain, ilmu pengetahuan sekarang semakin baik daripada dulu, sejumlah cara berpikir, strategi, dan lainnya juga mengalami kemajuan yang sangat bagus.

Aspek-aspek pada zaman dulu mempunyai potensi bagus untuk diteliti sehingga memunculkan fakta baru. Kegiatan untuk membangun kembali ini akan membutuhkan waktu cukup lama sehingga mampu menjelaskan kejadian apa yang terjadi pada masa tersebut.

2. Penelitian Studi Kasus Lapangan

Penelitian kasus mempunyai ciri intensif, detail, serta mendalam. Peninjauan tentang suatu masalah memiliki cakupan yang sangat luas. Dalam studi ini, sebuah variabel harus punya kemiripan ciri tertentu pada metode eksperimen. Sedangkan perbedaan berada pada objeknya.

Melakukan penelitian studi kasus lapangan membutuhkan proses cukup lama. Seorang peneliti harus mampu mengumpulkan data-data mulai dari individu hingga kelompok. Dengan demikian, terdapat informasi tentang sebuah gejala, pengalaman, hingga faktor yang saling berhubungan satu sama lainnya.

Sejumlah karakteristik penelitian kasus lapangan antara lain, mempunyai gambaran lengkap tentang sebuah permasalahan dari kehidupan hingga secara khusus, berguna untuk melakukan perencanaan secara lebih besar lagi melalui proses-proses menyeluruh, serta lain sebagainya.

3. Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional adalah sejenis studi yang mempunyai tujuan untuk mengetahui sebuah hubungan serta bagaimana tingkatannya dari kedua variabel tersebut. Namun, dalam melaksanakan pendekatan pengambilan data ini tidak memiliki maksud memberikan pengaruh.

Hasil dari penelitian ini bisa menjadi tiga kemungkinan, yaitu positif, negatif, atau tidak ada hubungannya sama sekali. Sejumlah contoh dari studi tersebut antara lain, prediksi, korelasi, dan korelasi multivariat. Kemudian, ada beberapa ciri-cirinya, seperti ada variabel, serta menunjukkan tingkat keterkaitannya.

Metode penulisan studi ini mempunyai sejumlah tahapan penting. Sebagai contohnya adalah merumuskan masalah terlebih dahulu, kemudian mencari bahan referensi sebagai landasan teori, memilih metodologi, mengumpulkan dan analisis data, serta melakukan penarikan kesimpulan.

4. Penelitian Kausal Komparatif dan Eksperimental

Penelitian kausal komparatif berusaha mempelajari hubungan dari perbandingan peserta secara alami. Dengan demikian, akan menemukan sejumlah fakta tentang penyebab atau latar belakang terciptanya perbedaan antara individu ataupun kelompok.

Jenis eksperimental merupakan sebuah metode penelitian yang menggunakan cara pengujian hipotesis. Kedua macam studi ini mempunyai perbedaan yaitu dalam hal rancangan, populasi, dan sampel, serta variabelnya.

Metode penelitian eksperimen mempunyai dua jenis group yang terlibat. Mereka adalah kelompok kontrol atau pembanding serta kelompok dengan treatment tertentu. Jika tidak ada control group, maka hasilnya nanti akan terlihat sangat bias.

F. Jenis penelitian berdasarkan pengukuran dan analisis data (berdasarkan metode)

Metode dalam penelitian sangat penting untuk bisa mendapatkan data-data sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, penting sekali dalam mengikuti sejumlah aturan jenis studi tertentu. Secara umum, terdapat tiga metode yang bisa Anda gunakan. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Penelitian kualitatif

 Penelitian kualitatif digunakan untuk melihat fenomena secara apa adanya. Metode pengumpulan data menggunakan sejumlah cara. Dalam rangka memperoleh kredibilitas serta validitas, maka teknik pengolahan datanya memakai triangulasi, contohnya adalah teori, sumber, dan lain sebagainya.

Penyajian data kualitatif menggunakan cara deskripsi atau narasi. Dalam studi ini menjelaskan sejumlah fenomena, masalah, kejadian, peristiwa, persepsi, kepercayaan dari individu atau kelompok akan suatu hal. Sejumlah metode pengumpulan data, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dan lain sebagainya.

Baca juga: Penelitian kualitatif - Pengertian, ciri, jenis, dan contohnya

Terdapat sejumlah poin penting dalam penelitian kualitatif, seperti tidak mempunyai fokus akan analisis angka-angka atau statistik, mempunyai sifat elaboratif sehingga akan menemukan informasi secara mendalam, serta tidak terlalu terstruktur layaknya studi kuantitatif.

2. Penelitian kuantitatif

Jenis penelitian yang satu ini sangat identik dengan pengolahan data-data berupa angka atau statistik. Objek yang diteliti bernama variabel. Studi tersebut mempunyai sifat deduktif sehingga kesimpulan dijabarkan pada awal serta memiliki bentuk sementara atau hanya asumsi saja.

Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah mengeteskan teori. Dalam penyajiannya menggunakan metode penerjemahan angka sehingga berhasil menjabarkan hasil temuannya melalui kesimpulan. Penerapan studi ini mempunyai cakupan luas, mulai dari pendidikan, sosial, ekonomi, fisika, jurnalisme, dan lainnya.

Baca juga: Penelitian kuantitatif - Pengertian, ciri, jenis, dan contohnya

Karakteristik yang sangat nampak dari penelitian ini antara lain, memakai cara berpikir deduktif sehingga akan mempelajari suatu kejadian secara umum ke khusus, memiliki logika untuk menghindari sifat subjektivitas, serta melibatkan angka-angka dan statistik dalam analisis datanya.

3. Penelitian kombinasi

Penelitian kombinasi adalah proses pengumpulan data yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Selain itu, jenis studi ini juga menggunakan penggabungan antara sejumlah metode-metode lainnya. Hal tersebut kemudian akan menghasilkan data lebih valid, menyeluruh, objektif, serta reliable.

Penggunaan metode campuran bisa peneliti gunakan untuk mendapatkan data secara lebih lengkap. Contohnya adalah ketika ingin memberikan kelengkapan hasil penelitian, populasi lebih luas, komprehensif, serta proses yang memerlukan analisa secara deskriptif serta statistik.

Penelitian kombinasi atau mixed method akan menghasilkan data lebih objektif sehingga sample akan diperoleh secara lebih luas melalui metode kuantitatif. Selain itu, reliabilitasnya juga sangat konsisten sehingga tidak akan berubah-ubah karena waktu atau dari satu orang ke orang lainnya.

G. Jenis penelitian berdasarkan tujuan umumnya

Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti tentu saja membutuhkan sejumlah tahapan serta metode pengumpulan data. Secara umum, jenis studi berdasarkan tujuannya terbagi ke dalam tiga kategori. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lengkapnya seperti berikut ini.

1. Penelitian eksploratif

Penelitian eksploratif mempunyai maksud untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan. Namun, tidak memiliki maksud dalam memberikan sebuah solusi pada kesimpulan nantinya. Jadi, bisa dikatakan bahwa studi ini merupakan bentuk awal pengolahan data, bukan jawaban atas sebuah masalah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari akan sebuah masalah yang masih belum jelas. Kemudian, peneliti akan melakukan pengembangan pengertian, penetapan prioritas, dan lainnya. Tekniknya antara lain, studi sekunder, kualitatif informal, serta internet sehingga lebih interaktif.

Dalam penelitian ini mempunyai ketergantungan sifat terhadap tekniknya. Sehingga jika studi sekunder harus melakukan peninjauan terhadap data-data, kualitatif formal melalui sejumlah kegiatan wawancara, studi kasus, dan lainnya. Kemudian informal dengan diskusi kepada objek tertentu.

2. Penelitian developmental

Penelitian pengembangan merupakan jenis yang diharapkan mampu mengembangkan suatu topik atau bidang tertentu, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan lainnya. Tujuannya ialah untuk menghasilkan sebuah produk bermanfaat sehingga tidak hanya mengajarkan teori saja.

Proses pengambilan data menggunakan pendekatan penelitian ini melalui sejumlah model. Ini merupakan bentuk prosedur dalam rangka menunjukkan proses, menilai kebutuhan (need analysis), memilih media yang cocok, hingga akhirnya melakukan evaluasi.

Terdapat dua tipe produk yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pertama, memiliki fokus pada proses desain serta evaluasi untuk mengetahui gambaran dari implementasi kegiatan tersebut. Kedua, mengkaji program sebelumnya sebelum memperoleh informasi evaluasi efektif.

3. Penelitian verifikatif

Penelitian verifikatif mempunyai tujuan untuk memverifikasi atau menguji kebenaran dari teori yang telah ada sebelumnya. Dengan demikian, akan memberikan sebuah hasil yang mana lebih valid, kuat, reliabel, menyeluruh, detail, serta menutupi sejumlah kekurangan.

Apabila dalam proses akhir penelitian ini, tidak mempunyai hasil yang mengukuhkan, maka bisa terjadi pengguguran teori. Hal tersebut, sah-sah saja karena tujuan awalnya ialah memverifikasinya. Contoh dari studinya seperti pengujian teori tentang konflik dari Ralf Dahrendorf.

Ada dua sumber dalam melakukan penelitian ini, yaitu intern dan ekstern. Kritik dari luar harus mampu menjawab sejumlah persoalan, seperti otentisitas sumber atau keasliannya, serta keutuhan dari sumber-sumber tersebut atau berkaitan dengan integrity.

H. Jenis penelitian berdasarkan sifat-sifat masalah

Jenis pengelompokan penelitian berikutnya adalah berdasarkan sifat-sifat masalah. Dalam melihat sebuah kasus atau permasalahan, seorang peneliti dapat memulai studinya dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu eksperimental sungguhan dan semu. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Penelitian eksperimental sungguhan

Penelitian eksperimental sungguhan mempunyai kontrol penuh terhadap seluruh faktor yang bisa mengganggu proses validasi data-data. Dengan begitu, hal tersebut dapat memberikan dampak berupa hasil detail, akurat, serta memperoleh manfaat dari adanya treatment tertentu kepada suatu kelompok.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan penyelidikan antara keterkaitan sebab akibat dari satu kelompok atau lebih. Setelah itu, peneliti akan membandingkan dua grup yang menjadi eksperimental serta kontrol. Lalu dilihat, perbedaan apa saja dari mereka.

True experimental desain mempunyai kontrol yang sangat ketat akan kedua jenis kelompok, yakni pembanding dan eksperimen. Dengan begitu, validitasnya baik internal atau eksternal sangatlah bagus. Maka, dari itu, ini biasanya dilakukan oleh para peneliti berpengalaman.

2. Penelitian eksperimental semu

Penelitian eksperimental semu atau quasi experimental research merupakan sebuah rancangan studi untuk tidak melakukan kontrol atau manipulasi seluruh variable. Dengan cara ini, maka pemilihan variabel tidak dilakukan secara acak atau random.

Dalam penelitian semu, terdapat sejumlah desain yang bisa Anda gunakan, seperti post test only control group, pretest dan posttest control group, dan tim series. Dalam menentukan subjeknya menggunakan acuan sesuai kebutuhan serta karakteristik populasi tersebut.

Pada jenis quasi experimental mempunyai validitas yang kurang bagus. Oleh karena itu, biasanya sering disarankan bagi para peneliti mahasiswa di mana sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir kuliah mereka.

Dengan adanya beberapa ulasan di atas, pastinya Anda sudah memiliki gambaran tentang jenis-jenis penelitian beserta contohnya.

0 Response to "Jenis-jenis Penelitian Beserta Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel