Iklan Bawah Header

Instrumen Penelitian - Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Sebagai salah satu unsur dasar untuk dapat melakukan penelitian dengan baik dan benar, instrumen ini sangatlah penting untuk Anda ketahui sebelum meneliti sesuatu. Itu karena, tanpa adanya instrumen maka hasilnya tidak maksimal. Maka dari itu, instrumen penelitian – pengertian, jenis, dan contohnya sangat penting untuk dipahami.

Instrumen Penelitian Secara Umum 

Sebelum menginjak ke pembahasan lebih dalam lagi, ada baiknya Anda mengetahui apa itu Instrumen Penelitian. Instrumen ini merupakan suatu alat bantu yang seringkali digunakan oleh para peneliti untuk dapat mengumpulkan beberapa data untuk diteliti lebih lanjut dan detail/jelas.

Tidak hanya itu saja, instrumen penelitian ini juga digunakan untuk melakukan penelitian seperti pengukuran maupun pengumpulan data angket, lembar observasi, seperangkat soal tes, dan masih banyak lagi lainnya. Jadi, instrumen ini sebagai salah satu sarana untuk menampung berbagai data.

Jika Anda melakukan penelitian dengan melibatkan survei, maka instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan berisikan beberapa pertanyaan serta jawaban yang sudah disesuaikan dengan apa yang akan diteliti nantinya. Dengan begitu, responden akan mengisinya secara pribadi.

A. Pengertian Instrumen Penelitian Menurut Para Ahli 

Berbeda halnya dengan pengertian instrumen penelitan menurut para ahli, mereka menjabarkan beberapa pendapatnya bahwa intsrumen tersebut memiliki perbedaan namun masih berkaitan erat satu sama lain. Biasanya pengertian ini dijadikan bahan pertimbangan dan bandingan suatu penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto, beliau mengatakan bahwa instrumen penelitian ini merupakan salat atau bahkan fasilitas yang seringkali digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data supaya pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya juga lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis.

Kemudian, menurut Indrawan dan Yaniawati mengatakan bahwa instrumen penelitian ini alat pengukur yang termasuk ke dalam faktor penting di dalam menghimpun suatu data yang diharapkan dalam penelitian. Sanjaya, mengemukakan bahwa instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data penelitian. 

B. Jenis-Jenis Instrumen Penelitian dan Penjelasan Lengkapnya 

Setelah mengetahui beberapa pengertian secara detail dari apa itu instrumen penelitian, kini saat menginjak ke pembahasan selanjutnya terkait apa saja yang menjadi bagian dari instrumen tersebut. Dengan begitu, Anda bisa memilih salah satunya supaya dapat menghasikan penelitian secara baik.

1. Instrumen Penelitian Berupa Kuesioner Atau Angket 

Salah satu jenis instrumen penelitian paling banyak digunakan penelitian bahkan sampai saat ini, yaitu kuesioner atau angket. Kuesioner ini merupakan instrumen yang bentukannya berupa pertanyaan dan biasanya dipakai guna untuk bisa mendapatkan data penelitian dari responden.

Kuesioner ini sendiri terdiri dari beberapa rangkaian pertanyaan terstruktur dan tidak. Jika kuesionernya salah, maka penelitiannya juga akan salah. Jadi, pertanyaan tersebut harus harus Anda rancang secara valid, reliable, dan juga asli. Dengan begitu, datanya bisa memvalidasi penelitian.

2. Karakteristik Pertanyaan Di Dalam Kuesioner

Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya, bahwa membuat kuesioner itu pertanyaannya harus jelas dan valid. Ada beberapa karakteristik pertanyaan yang seharusnya diketahui para peneliti, antara lain pertanyaan tidak boleh ambigu (harus mengisyaratkan 1 interpretasi), mudah dipahami.

Kemudian, pertanyaan harus memiliki jawaban yang tepat, tidak boleh mengandung kata-kata tidak jelas, tidak memerlukan hitungan ketat, tidak mengharuskan responden memutuskan sesuatu / klasifikasi, tidak boleh panjang, tidak terlalu bertele-tele, harus mencakup seluruh objek dari penelitian.

3. Instrumen Penelitian Berupa Wawancara 

Jenis instrumen penelitian selanjutnya, yaitu wawancara. Merupakan instrumen pengukuran yang seringkali dikenal sebagai kuesioner secara lisan. Itu karena prosesnya melibatkan di mana penelitinya mengumpulkan berbagai informasi dari pihak responden dengan interaksi verbal.

Seorang peneliti akan menyiapkan beberapa daftar pertanyaan secara terstruktur yang memiliki kaitan erat dengan penelitiannya. Dengan begitu, sebelum bertemu responden pertanyaannya sudah siap. Ketika responden datang, maka sudah bisa langsung diajukan pertanyaan tersebut.

4. Keuntungan Wawancara 

Dalam melakukan wawancara ini, Anda bisa menggunakan bahan – bahan yang biasanya digunakan ketika wawancara pada umumnya. Seperti catatan atau bahkan merekam dari smartphone atau alat rekam. Wawancara ini juga bisa dilakukan secara pribadi (tatap muka) atau melalui telepon.

Keuntungan dari dilakukannya wawancara ini adalah menghasilkan tingkat respon yang jauh lebih tinggi daripada hanya kuesioner saja. Bahkan cenderung lebih mewakili seluruh populasi penelitian yang ada. Mengingat para peneliti bisa menanyakan pertanyaan secara gamblang, sehingga hasil dari respondennya jelas dan terstruktur.

5. Instrumen Penelitian  Berupa Observasi 

Intsrumen penelitian selanjutnya adalah observasi, biasanya banyak digunakan para peneliti juga. Di mana proses observasi ini hanya mengamati invidu lalu kemudian dicatat di sebuah buku catatan khusus. Ada 2 jenis instrumen ini yang patut Anda ketahui, yaitu observasi partisipan serta non.

Di dalam observasi partisipan, pihak peneliti merupakan anggota kelompok yang nantinya akan diamati. Di sini, mereka akan mudah mendapatkan hasil yang cukup akurat serta tepat waktu. Penelitian non partisipan, peneliti bukan termasuk anggota kelompok. Jadi, hasilnya sedikit kurang tepat.

6. Kelebihan Metode Observasi 

Metode observasi ini jauh lebih fleksibel dan juga murah untuk dilakukan peneliti, hasilnya pun dapat diandalkan untuk kegiatan penelitian apapun. Namun, berbeda menurut ahli bernama Akinade dan Owolabi, mereka mengemukakan bahwa observasi in memerlukan keterampilan khusus untuk melakukannya.

Meskipun populer di kalangan peneliti lain, observasi harus dijalankan dengan keterampilan supaya hasil pengamatannya bisa maksimal. Dalam melakukan penelitian ini, Anda harus mengembangkan kategori perilaku (akan melibatkan identifikasi kelengkapan spesifik untuk memberikan petunjuk).

7. Instrumen Penelitian  Berupa Diskusi Kelompok Terfokus 

Kemudian, instrumen penelitian lainnya adalah diskusi kelompok terfokus atau biasanya terkenal dengan nama lain Focus Group Discusion. Instrumen ini lebih mengacu kepada proses, di mana peneliti akan mendapatkan suatu data dari kelompok besar di saat yang bersamaan.

Metode satu ini tentu saja sangat berbeda dengan wawancara, karena ketika Anda wawancara maka peneliti hanya berfokus ke satu orang saja. Sedangkan di dalam Focus Group Discusion ini peneliti akan mendapatkan informasi datanya dari sebagian besar kelompok. Jadi, fokusnya ke banyak orang.

8. Metode Focus Group Discusion Lebih Terarah 

Metode diskusi kelompok ini jauh lebih populer daripada jenis instrumen lainnya. Terlebih lagi jika memiliki keterkaitan erat dengan behavioral atau perilaku manusia, ilmu informasi dan perpustakaan, ilmu kearsipan, teknologi informasi serta catatan. Mengingat cara melakukannya secara bersama.

Di dalam Focus Group Discusion ini, para peneliti harus mampu mengidentifikasikan informasi kunci yang bisa dihubungi. Supaya dapat memperoleh informasi layak terkait variabel yang ingin dikaji di dalam sebuah penelitian. Keanggotaan dalam instrumen penelitian ini juga tidak boleh lebih dari 10 orang.

9. Keuntungan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Terfokus 

Selain itu, para peneliti juga harus mampu menuliskan data untuk menjadi suatu informasi kualitatif. Misalkan saja terkait sifat layanan referensi yang sudah tersedia di dalam perpustakaan. Di dalam grup diskusi 10 orang, bila 7 anggota menegaskan memiliki layanan tersebut. Maka 7/10*100=70%.

Dari hasil tersebut merupakan orang yang akan dilaporkan peneliti ke dalam penelitiannya. Sedangkan keuntungan dari instrumen penelitian ini adalah menambah kredibilitas maupun orisinalitas di dalam kegiatan penelitian. Mengingat caranya dilakukan dengan diskusi bersama.

10. Eksperimen Atau Percobaan 

Kemudian, instrumen penelitian adalah berupa eksperimen maupun percobaan. Jenis instrumen satu ini biasanya memiliki keterkaitan erat dalam bidang penelitian sains murni dan juga terapan. Di sini para peneliti seringkali melakukan banyak percobaan dalam laboratorium. Baik di sekolah maupun di perguruan tinggi sekali pun.

Dengan melakukan berbagai macam percobaan di laboratorium, biiasanya peneiti selalu menguji reaksi yang terjadi pada objek penelitian mereka. Kelebihan dari menggunakan instrumen ini adalah mampu menghasilkan hasil yang langsung tanpa menunggu, hasilnya bisa bertahan dan bebas dari kesalahan.

11. Dokumentasi 

Selain itu, ada instrumen penelitian lain yang bisa peneliti lakukan yaitu dokumentasi. Dengan menggunakan dokumentasi ini, maka Anda bisa memperoleh berbagai informmasi dari berbagai macam sumber. Seperti contoh tempat tinggal, latar belakang pendidikan objek dan juga alamatnya.

Ada beberapa kelebihan bagi Anda yang menggunakan instrumen penelitian dokumentasi ini. Salah satunya adalah mampu memberikan gambaran dari berbagai macam informasi tentang informan di waktu lampau, menyajikan info tentag hubungan di masa lalu dengan kondisi sekarang ini.

12. Sumber Dokumentasi

Instrumen dokumentasi memiliki beberapa sumbernya sendiri. Jadi, Anda bisa memilih di salah satunya. Pertama, dokumen resmi (dokumen maupun berkas yang dikeluarkan dari lembaga secara resmi, misal arsip sejarah, rapor.) Dokumen tidak resmi seperti memberi informasi suatu kejadian.

Kemudian, ada lagi jenis dokumen primer. Dokumen tersebut diperoleh langsung dari sumber asli atau orang yang telah menjadi informan dan hasilnya memiliki nilai keaslian dan bobot lebih valid. Sedangka dokumen sekunder, dokumen diperoleh selain dari orang aslinya. Seperti surat kabar.

13. Tes

Tidak hanya itu saja, instrumen penelitian terakhir juga ada tes. Instrumen satu ini sangat berbeda dengan kuesioner pastinya. Tujuan dengan menggunakan tes ini adalah untuk dapat mengukur keterampilan, inteligensi, pengetahuan, bakat dan juga kemampuan seseorang atau responden.

Macamp – macam instrumen penelitian tes ini antara lain, tes kepribadian (mengungkapkan kepribadian), tes bakat ( mengukur / mengetahui bakat seseorang), tes prestasi (mengukur kecepatan pencapaian), tes intelegensi (membuat penaksiran tingkat intelek), tes sikap (mengukur kecenderungan sikap).

Contoh Instrumen Penelitian Secara Detail 

Berbicara mengenai contoh dari instrumen penelitian, sebenarnya berbeda-beda karena tergantung dari setiap metode penelitian yang diambil peneliti. Namun, isinya sama saja yaitu sama – sama menjelaskan tentang apa yang diteliti peneliti secara jelas dan detail. Paling tidak seperti ini :

Lembar Isian Wawancara Untuk Pemilik Restoran Bachtiarmath

A. Identitas Pengelola

  1. Nama         :
  2. Jenis Kelamin                 :
  3. Usia                 :
  4. Alamat Tinggal :
  5. Pendidikan Terakhir :
  6. Pekerjaan / Jabatan  :
  7. Nama Usaha         :

B. Daftar Pertanyaan Untuk Pemiliki Restoran Bachtiarmath 

  1. Bagaimana awal mulanya Anda merintis usaha Restoran Bachtiarmath ini?
  2. Bagaimana upaya Anda dalam menjadikan usaha ini menjadi lebih laris?
  3. Bagaimana cara Anda untuk mengatasi para konsumen yang mengeluhkan kekurangan?
  4. Bagaimana cara Anda supaya usaha ini di kemudian hari menjadi semakin sukses?
  5. Apakah ada rencana yang ingin dicapai yang berkaitan dengan Restoran Bachtiarmath ini?

Seperti itulah beberapa penjelasan secara detail dari instrumen penelitian-pengertian, jenis, dan contohnya di atas. Dengan begitu, Anda akan mudah melakukan penelitian menggunakan salah satu instrumen tersebut di atas. Pastikan pencarian informasinya sudah akurat dan dari orang terpercaya.

0 Response to "Instrumen Penelitian - Pengertian, Jenis, dan Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel