Kenali Lebih Jauh Tentang Strategi Pembelajaran 5M

Beberapa waktu lalu saat masa pandemi kian parah, maka para murid dilakukan pembelajaran dari rumah atau jarak jauh. Dari pembelajaran jarak jauh terdapat strategi pembelajaran 5M untuk diterapkan. Untuk tahu mengenai apa itu strategi pembelajaran 5M, simak penjelasannya berikut:

Sekilas Mengenai Strategi Pembelajaran 5M

Pertama, pengguna harus tahu lebih dulu mengenai pengertian tentang strategi pembelajaran 5M. Strategi pembelajaran tersebut merupakan strategi yang mulai diterapkan saat sudah diterapkan pembelajaran dari jarak jauh. Strategi yang digunakan memang berbeda sebab sistem pembelajarannya juga berbeda.

Diterapkannya strategi tersebut saat masa pembelajaran jarak jauh adalah agar mampu menciptakan kegiatan belajar dan mengajar yang menyenangkan saat daring. Jadi meski pembelajaran dilakukan dari jauh atau online, namun tetap menyenangkan. Hal tersebut didasarkan harus sesuai dengan konteks kehidupan pada murid

Tujuan Penerapan Strategi 5M

Dari penerapan strategi tersebut tentunya karena tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tentunya penerapan strategi 5M ini juga dengan pertimbangan dan tujuan untuk mencapai suatu hal dari upaya tersebut. Beberapa tujuan tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

• Untuk memastikan bahwa murid akan mendapatkan pelayanan pada aspek pendidikan dalam masa pandemi.
• Bertujuan untuk melindungi guru atau tenaga pendidik yang terkena dampak dari pandemi itu.
• Untuk meminimalisir terjadinya penularan, atau sebagainya pencegahan penyebaran covid 19.
• Agar pihak tenaga pendidik, para murid dan orang tua mendapatkan pemenuhan berupa dukungan psikologis.

Apa Saja Strategi 5M

Di atas sudah disebutkan mengenai apa saja tujuan dari diterapkan strategi pembelajaran 5m yang bisa pengguna ketahui. Maka yang akan dibahas kali ini adalah, 5M tersebut meliputi apa saja. Jadi, bila ingin tahu lebih lanjut, bisa langsung simak uraiannya di bawah ini.

1. Memanusiakan Hubungan

Dari 5M yang pertama adalah kata memanusiakan hubungan. Makna dari memanusiakan adalah dengan praktik pembelajaran yang berorientasi untuk membangun relasi baik antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini diperlukan komunikasi yang bagus antara wali murid, guru dan muridnya.

Dalam upaya membangun komunikasi itu, guru bisa mencoba dengan mengetahui profil dari murid. Juga mengenai kondisi orang tua juga waktu yang tepat untuk dapat mendampingi anak belajar. Hal tersebut bertujuan agar suasana belajar diharapkan agar kondusif.

Jika biasanya antara guru, murid dan wali murid bisa bertemu secara langsung, maka saat PJJ semua dilakukan secara online. Ketiganya harus memiliki teknologi juga akses internet agar dapat berinteraksi. Sebagai guru juga harus berdiskusi dengan orang tua mengenai murid.

2. Memahami Konsep

Makna M yang kedua dari strategi pembelajaran 5M adalah memahami konsep. Pada pembahasan mengenai memahami konsep ini bukan hanya sekedar menguasai konten saja. Namun memahami konsep ini memilih arti yang mendalam hingga dapat diterapkan dalam banyak hal.

Ketika akan menerapkan strategi ini, para guru diharapkan untuk bisa atau dapat berkomunikasi dengan wali murid. Komunikasi tersebut adalah menjelaskan tentang panduan pembelajaran pada anak. Hal tersebut agar anak tidak hanya paham akan konten atau materi saja.

Para murid ini diharapkan dapat paham atau menguasai kompetensi yang nantinya bisa diterapkan dalam berbagai hal atau konteks. Dengan begitu, tentu masih tetap diperlukan para guru untuk berdiskusi dengan wali murid. Jadi, guru tahu bagaimana aktivitas dari murid tersebut saat di rumah.

3. Membangun Keberlanjutan

Pada urutan ketiga dalam strategi 5M adalah dengan membangun keberlanjutan. Membangun keberlanjutan ini merupakan maksudnya dari mempraktekkan belajar yang dapat membuat para murid terpadu untuk memahami pembelajaran yang terarah yang berkelanjutan. Bisa melalui umpan balik atau feedback.

Strategi M yang ketiga ini yakni para guru bisa mempraktekkan dengan memberikan tugas atau materi pada murid dengan terperinci dan jelas. Sedang untuk umpan baliknya, para guru bisa memberikan nilai dari tugas tersebut. Hal tersebut bertujuan agar para murid termotivasi dan guru bisa tahu kemampuan para muridnya.

4. Memilih Tantangan

Dari penerapan strategi pembelajaran 5M yang merupakan M keempat adalah dengan memilih tantangan. Memiliki tantangan ini adalah supaya murid, wali murid dan juga guru untuk siap melakukan proses pembelajaran yang lebih menantang. Tujuannya agar pembelajaran strategi belajar ini berbeda dari sebelumnya.

Hal ini bisa dengan mengupayakan membuat program diskusi atau kegiatan menarik lainnya yang sebelumnya tidak dilakukan dalam pembelajaran tatap muka. Diusahakan agar pembelajaran jarak jauh tersebut mengharuskan murid untuk berkontribusi secara aktif pada kegiatan tersebut agar minat murid tidak turun.

5. Memberdayakan Kontes

Dari singkatan 5M yang terlahir adalah strategi memberdayakan konteks. Memberdayakan konteks ini adalah dengan memberi memberikan arahan pada murid saat terjadinya praktek pembelajar. Misalnya tugas tersebut berupa pemanfaatan komunitas dan juga sumber daya di sekitarnya agar dapat berkonsentrasi untuk perubahan.

Dalam artian lain, guru haruslah memberikan tugas pada murid yang sama atau disesuaikan dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari. Pada penerapan ini, akan dibutuhkan berupa kerja sama para wali murid untuk membimbing murid dalam pemberdayaan tersebut. Peran orang tua akan sangat membantu dalam hal ini.

Orang tua juga sebaiknya dapat berdiskusi dengan anak mengenai beberapa hal yang terjadi pada sekitar lingkungan tersebut. Jika sudah, maka tinggal mengaitkan dengan apa yang diarahkan oleh guru. Sebagai orang tua juga bisa menjadi narasumber tentunya mengenai topik yang sejalur.

Demikian adalah pembahasan mengenai penerapan strategi pembelajaran 5M yang bisa pengguna pahami. Dalam proses ini peran orang tua sangat dibutuhkan dalam berlangsungnya proses belajar sehingga tujuan dari penerapan strategi ini dapat berhasil.

Share this post