Iklan Bawah Header

Kenali Model Pembelajaran STEAM yang Mulai Diterapkan di Sekolah



Model pembelajaran STEAM atau Sains, Teknologi, Engineering atau Teknik, Art atau seni, dan Matematika ini adalah sebuah model pembelajaran yang menitikberatkan pada pengembangan pola pikir kreatif pada anak. Dengan tujuan tersebut, diharapkan model bisa membuat siswa untuk lebih aktif ketika pembelajaran berlangsung.

Semakin majunya perkembangan zaman, setiap orang dituntut untuk dapat berpikir kritis serta kreatif. Bagi sebagian orang yang bukan tenaga pendidik masih awam dengan istilah STEAM ini. Agar lebih memahami, berikut akan diulas secara lengkap tentang model pembelajaran ini. Yuk, simak ulasannya!

Definisi dan Tujuan Model Pembelajaran Steam

Model pembelajaran STEAM merupakan sebuah metode yang dalam proses pembelajarannya melibatkan siswa secara langsung untuk memahami serta mendalami setiap pelajaran. Model ini bertujuan untuk membentuk siswa berpikir secara kritis dan kreatif dalam memecahkan suatu masalah, baik di sekolah maupun lingkungan.

Dalam hal ini, guru serta pihak sekolah bekerja sama untuk memenuhi segala aspek yang dibutuhkan siswa untuk mengembangkan kemampuannya. Persiapan materi serta alat belajar yang memadai tentu akan menambah minat belajar serta melatih anak untuk menyelesaikan tugas secara kreatif.

Kelebihan Model Belajar STEAM

Dalam penerapannya, model pembelajaran STEAM memiliki beberapa keunggulan dalam perkembangan siswa dalam menghadapi pelajaran. Menggunakan proses belajar yang menekankan kepada lima unsur utama sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika, berikut kelebihan dari model belajar ini:

1. Melatih Anak untuk Berpikir Kritis

Seperti tujuannya, model pembelajaran STEAM ingin membentuk anak menjadi lebih kritis dalam berpikir. Dalam dunia yang serba kreatif ini, pemecahan masalah secara kritis dapat membantu anak atau siswa untuk mendapatkan solusi dari setiap kesulitan yang dihadapi.

Dalam proses pembelajaran, guru akan memandu dan mengarahkan siswa untuk mampu memecahkan setiap soal dan kasus yang ada dalam ujian. Dengan penerapan STEAM, siswa akan lebih mudah untuk mencari cara pemecahan masalah tersebut.

2. Membantu Siswa untuk Terus Mengembangkan Ide

Model pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kondisi serta minat siswa, tentu akan mempermudah munculnya ide di kepalanya. Ditambah dengan dibiasakan berpikir kritis, ide-ide serta solusi juga akan lebih mudah muncul saat dimintai pendapat atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari setiap pelajaran yang dihadapi.

Penerapan model STEAM bisa menjadi efektif dalam pembentukan karakter karena guru akan terus menggali potensi siswa dengan memberikan pelatihan dalam pemecahan masalah secara kreatif. Semakin sering diberikan latihan dan kebebasan dalam mengeluarkan ide, akan membuat siswa terbiasa untuk mengeluarkan ide dalam pikirannya.

3. Menekankan pada Proses Pembelajaran Dibandingkan Hasil

Tak dipungkiri hasil memang menjadi tujuan akhir dari sebuah proses belajar. Mendapatkan nilai yang baik tentu akan membuat orang tua menjadi bangga. Namun, terkadang orang tua lupa bahwa proses dalam pembelajaran juga sama pentingnya dengan hasil.

Setiap siswa memiliki kemampuan serta minat masing-masing, sehingga hasil akhirnya bisa saja berbeda walau dengan proses yang sama. Perkembangan siswa dalam berproses membentuk sebuah pola pikir yang kreatif dan juga kritis bukanlah sesuatu yang mudah. Jika sudah terbiasa dengan hal tersebut, hasil akhir nantinya akan mengikuti proses yang dijalani.

4. Mengarahkan dan Melatih Siswa untuk Berinovasi

Model pembelajaran STEAM yang mengedepankan kebebasan dalam berpikir kritis dan menyampaikan ide membuat siswa akan lebih mampu untuk terus berinovasi. Ide-ide kreatif yang bermunculan dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah secara mandiri karena guru tidak selalu menyuapi ide.

Jika sudah terbiasa, siswa akan dapat mencari solusi dan cara yang mudah ketika terdapat masalah di depannya. Tidak hanya dalam hal memecahkan soal-soal ujian, tetapi juga cara belajar yang disukai sehingga materi mudah masuk hingga cara menghadapi masalah yang ada di masyarakat atau pergaulan.

Proses Penerapan Model Pembelajaran STEAM

Untuk melatih pola pikir siswa menjadi kreatif, kritis, penuh ide, dan inovasi, terdapat empat proses yang bisa membantu penerapan model pembelajaran ini. Proses tersebut disadur dari serangkaian proses yang digunakan insinyur dalam membuat sebuah produk. Berikut adalah proses-prosesnya:

1. Penemuan Masalah Serta Solusi (Ask)

Dalam pembelajaran ini, guru dapat memberikan beberapa contoh kasus untuk didiskusikan dengan para siswa. Biarkan siswa mencari pokok permasalahan dari kasus tersebut, dan meminta untuk memberikan solusi yang tepat dalam memecahkan kasus tersebut.

Konsep ini dapat diterapkan dengan mengemasnya ke dalam sebuah game yang mengasyikkan. Hal tersebut dibuat agar anak tidak merasa sedang dalam pelajaran yang memusingkan, tetapi berada pada sebuah permainan yang harus dapat dipecahkan.

2. Proses Membayangkan Produk (Imagine)

Setelah menemukan pokok permasalahan serta solusinya, siswa dapat mengeluarkan ide-ide yang dimiliki untuk mengaplikasikan solusi tersebut agar masalah bisa selesai. Misalnya, terdapat kasus jalan raya yang mudah berlubang. Siswa dapat membayangkan apa saja yang perlu dilakukan agar jalan tersebut awet dan bertahan lama.

Penyampaian ide antar siswa atau anggota kelompok bisa melatih critical thinking dari setiap anggotanya serta berinovasi hingga mendapat kesepakatan. Selain itu, kreativitas dalam memecahkan masalah juga akan terlatih dan bisa mendapatkan solusi yang terbaik.

3. Perencanaan (Plan)

Proses yang ketiga adalah perencanaan. Dalam proses ini siswa akan didorong untuk membuat plan atau rancangan tindakan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Dengan proses perencanaan yang matang, tentu setiap contoh atau latihan kasus yang diberikan guru akan mudah diselesaikan.

4. Pembuatan dan Pengujian (Create and Improve)

Dan yang terakhir adalah proses pembuatan dan pengujian. Jika seluruh rangkaian perencanaan dan pemecahan masalah telah disusun, siswa akan diminta untuk mengeksekusi atau menjalankan rangkaian tersebut. Siswa juga bisa berimprovisasi dengan ide yang ada agar hasilnya lebih sempurna.

Itulah uraian tentang model pembelajaran STEAM yang mulai diterapkan di berbagai sekolah. Di abad ke 21 ini para siswa dituntut untuk selalu kreatif dan berpikir kritis terutama pada pengambilan keputusan. Untuk itu, model pembelajaran ini sangat cocok digunakan agar melatih siswa untuk menghadapi persaingan dengan dunia luar.

0 Response to "Kenali Model Pembelajaran STEAM yang Mulai Diterapkan di Sekolah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel