Iklan Bawah Header

Inilah Metode Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini



Sains merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang lingkungan alam sekitar. Sehingga sangat penting untuk mengajarkan ilmu sains ini kepada anak-anak mulai dari dini. Tujuannya agar anak dapat bereksplorasi dengan alam sekitar. Berikut ini uraian mengenai metode pembelajaran sains untuk anak usia dini.

Sebelum membahas mengenai metode pembelajaran yang tepat untuk anak, orang tua harus paham mengenai tujuan mengajarkan ilmu sains kepada anak sejak dini. Untuk mengetahui apa saja tujuannya, mari simak penjelasan berikut.

Tujuan Mengajarkan Sains Kepada Anak Sejak Dini

Bisa dibilang tingkat pengetahuan anak-anak masih nol. Meskipun tingkat pengetahuan anak-anak masih nol, namun justru anak-anak memiliki daya ingat serta daya tangkap yang tinggi. Sehingga usia anak-anak merupakan usia yang sangat bagus untuk mulai belajar.

Mengajarkan Sains kepada anak-anak dapat membantu dalam memaksimalkan seluruh indra yang dimiliki. Sehingga anak mampu dalam memahami segala sesuatu yang ada di sekitar mereka. Nah berikut ini merupakan tujuan mengajarkan ilmu sains kepada anak sejak dini yang perlu diketahui:

  • Agar anak mempunyai kemampuan dalam memecahkan suatu masalah.
  • Supaya anak dapat berpikir objektif. Dengan begitu, anak akan mendapatkan cara yang tepat untuk menyelesaikan sebuah masalah.
  • Anak dapat memperoleh pengetahuan sesuai dengan standar keilmuan yang berlaku.
  • Agar meningkatkan pengetahuan serta minat anak-anak pada ilmu sains, karena ilmu sains merupakan ilmu yang sangat penting dan erat hubungannya dengan lingkungan sekitar tempat tinggal.

Metode Pembelajaran Sains Untuk Anak

Ada berbagai metode belajar yang dapat diterapkan oleh para orang tua ataupun guru ketika mengajarkan ilmu sains kepada anak. Untuk mengetahui apa saja metode pembelajaran sains yang tepat untuk digunakan, mari simak penjelasan berikut.

1. Metode Bercerita Kepada Anak

Bercerita merupakan salah satu metode yang harus dicoba. Pasalnya anak-anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, sehingga metode bercerita dapat membantu dalam merangsang rasa ingin tahu anak. Sehingga anak lebih mudah dalam menangkap ilmu yang diajarkan.

Pada usia seperti ini orang tua perlu membiarkan anak untuk bebas dalam bereksplorasi, namun harus tetap dalam pengawasan. Karena semakin aktif bereksplorasi, maka anak akan semakin banyak mengetahui banyak hal.

2. Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi juga merupakan metode pembelajaran yang bisa diterapkan. Demonstrasi yaitu metode dimana orang tua atau guru mengumpulkan serta menyiapkan materi terlebih dahulu. Setelah itu, menyampaikan materi yang sudah disiapkan tadi kepada anak dengan cara mendemonstrasikan nya.

Metode demonstrasi pada umumnya menggunakan alat peraga dalam menyampaikan ilmu kepada anak. Sehingga anak dapat memahami materi yang sedang disampaikan dengan lebih jelas. Selain itu, metode demonstrasi ini dapat menjadikan proses pembelajaran yang berjalan menjadi lebih menyenangkan.

3. Metode Bercakap-cakap

Selanjutnya, metode pembelajaran sains untuk anak usia dini yaitu metode bercakap. Teknisnya dilakukan dengan cara tanya jawab mengenai ilmu sains antara orang tua atau guru dengan anak.

Dengan menggunakan metode bercakap-cakap ini dapat meningkatkan proses berpikir anak. Karena ketika anak mendapat pertanyaan, maka biasanya anak akan berpikir lebih keras untuk mendapatkan jawaban sehingga dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Metode ini juga dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak.

4. Metode Memberi Tugas

Ketika melakukan proses pembelajaran, maka metode memberikan tugas merupakan metode yang tidak boleh ditinggalkan. Metode pemberian tugas ini biasanya dilakukan setelah pengajar telah menjelaskan materi. Adapun tujuan pemberian tugas ini sebenarnya untuk menguji sejauh mana anak memahami materi yang disampaikan.

Selain itu, dengan memberikan tugas maka berarti memberi kesempatan kepada anak untuk mendalami materi yang telah disampaikan. Karena ketika mengerjakan tugas, anak pasti akan mempelajari ulang materi yang telah disampaikan untuk mendapatkan jawaban dari tugas yang diberikan.

5. Metode Bermain Peran

Ketika melakukan proses pembelajaran, anak cenderung lebih mudah bosan. Oleh karenanya orang tua atau guru harus mampu menjadikan suasana yang segar dan tidak membosankan ketika belajar. Dengan metode bermain peran maka dapat memberikan suasana belajar lebih menyenangkan.

Misalnya ketika anak bermain peran sebagai seekor ayam, maka secara tidak langsung anak akan mempelajari berbagai hal tentang ayam. Dengan metode seperti ini justru anak akan lebih mudah mengingat.

6. Metode Karyawisata

Metode karya wisata juga merupakan metode yang efektif untuk mengajarkan ilmu sains kepada anak. Dengan begitu anak dapat secara langsung mengenali dan mempelajari alam sekitarnya. Metode ini bisa dilakukan dengan cara mengajak anak mengunjungi kebun binatang.

Dengan berkarya wisata, anak akan mengamati secara langsung berbagai hewan yang akan ditemuinya. Di kebun binatang akan terdapat berbagai macam hewan, bahkan hewan yang sudah langka dan sulit ditemui di lingkungan sekitar.

7. Melakukan Eksperimen

Metode terakhir yang juga sangat efektif untuk diterapkan dalam mengajarkan ilmu sains kepada anak usia dini yaitu dengan cara bereksperimen. Eksperimen berarti anak akan mencoba suatu ilmu untuk dipraktekkan sehingga anak akan lebih memahami ilmu yang diajarkan karena dapat mencobanya langsung.

Dengan bereksperimen, anak akan lebih memahami yang namanya sebuah proses. Metode ini sangat penting untuk digunakan, dan biarkanlah anak untuk bereksperimen sendiri namun tetap dalam pengawasan.

Nah demikianlah penjelasan mengenai metode pembelajaran sains untuk anak usia dini. Tentunya hal tersebut harus dipahami oleh orang tua atau guru agar dapat mengajarkan segala sesuatu kepada anak dengan cara yang tepat. Tujuannya agar ilmu yang didapatkan oleh anak juga lebih optimal.

0 Response to "Inilah Metode Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel